Siang itu, kudengar kabarmu dari seberang sana melalui seluler kecilku.
Begitu paraunya suaramu, apa yang terjadi denganmu ? desisku
Hmm, sejenak nafas ini tercekat,
merasakan sesak yang menggelegar dalam jiwamu
Tak banyak kata yang dapat kusampaikan,...
karena kutau benar,
saat - saat seperti ini kau inginkan sendiri.
Dan untuk kesekian kali aku sampaikan maaf, ....
bukan maksudku masuk terlalu jauh dalam kehidupanmu,
kuulurkan jemari ini, sebagai sahabat mu,
tu' menjadi pendengar baikmu, juga mengingatkanmu saat kau seperti ini
Harapan dan doaku,
Semoga engkau faham atas apa maksudku,
dan semoga Allah memberikanmu keikhlasan untuk bisa menerimanya dan kekuatan untuk bisa melewatinya serta memberikan jalan terbaik buatmu.
Dan semoga suatu saat kau temukan jejak yang kutinggalkan ini.
Begitu paraunya suaramu, apa yang terjadi denganmu ? desisku
Hmm, sejenak nafas ini tercekat,
merasakan sesak yang menggelegar dalam jiwamu
Tak banyak kata yang dapat kusampaikan,...
karena kutau benar,
saat - saat seperti ini kau inginkan sendiri.
Dan untuk kesekian kali aku sampaikan maaf, ....
bukan maksudku masuk terlalu jauh dalam kehidupanmu,
kuulurkan jemari ini, sebagai sahabat mu,
tu' menjadi pendengar baikmu, juga mengingatkanmu saat kau seperti ini
Harapan dan doaku,
Semoga engkau faham atas apa maksudku,
dan semoga Allah memberikanmu keikhlasan untuk bisa menerimanya dan kekuatan untuk bisa melewatinya serta memberikan jalan terbaik buatmu.
Dan semoga suatu saat kau temukan jejak yang kutinggalkan ini.
harapan yang tulus..saat jejakmu kautinggalkan untuknya...aku yakin, dia pasti dapat menemukannya... :)
ReplyDeleteSemoga dia baik-baik saja disana..semoga kelak harapanmu bisa terwujud bersamanya..nice poem
ReplyDeleteapa kabar ..cerita,mu lama tak kudengar lagi...
ReplyDeletedalam jejak yang tertinggal, dalam jejak yang akan ditapak...semoga mendapatkan yang terbaik :)
ReplyDeletedalam tulisan yang mungkin tak akan terbaca olehmu.. sampai nanti.. cieeeeeeee :P
ReplyDelete