.

Berjalan kumenyusuri pantaimu, menjelang senja.

Di sanalah ku ukir hari - hari, bersama senjamu.

Coba tu' temukan pelabuhan, mencari sebuah kedamaian dalam senja di batas cakrawala.


Lirih kubisikkan diantara guratan warna perak berbatas cakrawala,

Aku ingin merengkuh warna MU, berbalut kasih, keindahan juga damai MU


Friday, December 31, 2010

Ketika detik mulai beranjak,

Ketika detik mulai beranjak,
Perlahan tapi pasti,
meninggalkan buliran cerita dalam sebuah bingkai perjalanan.

Ada sebuah asa yang terukir pada langitmu,
menyapa tiap sudut kota dengan kemeriahannya,
mengetuk setiap hati dengan segala ceritanya,
menghias wajah dengan segala rasanya.

Pada langit malammu,
semua hati berbisik,
pada langit malam mu,
semata mata tertuju,
mencari jawab dari setiap tanya di hati....
Disanalah asa itu berada, pada kuasa Mu.

Dan kini,....
Tersenyum ku di sudut sebuah kota.
Indah, sungguh indah semua warna yang kau beri
terpatri dalam bingkai hati,
memarakkan warna hari – hari ku.


Kembang api, cepatlah meletup, dueeeer dueerrrr
Dan kan kunikmati setiap percikan warnamu,
Karena mu lah yang menjadikan adanya hari hariku.

" HAPPY NEW YEAR 2011 "
May God bless you n your family



~ Salam ~

Monday, December 27, 2010

my diary : kebersamaan ku dengan kalian

Catatan kecil ini masih tersimpan begitu rapi,….
dalam catatan kecil inilah semua kutuang,
tentang hari - hariku beberapa tahun terkahir .

Hmmm,
Lembar per lembar kini kubuka kembali ,
sebelum akhirnya kuputuskan untuk menutup diary ini.

Semua masih melekat dalam ingatanku,
Kebersamaan ku bersama kalian, orang orang yang kusayang,
Wajah yang selalu kurindu,
yang tiap wajahnya punya tempat tempat tersendiri dalam hatiku,
yang namanya sering kusebut dalam sujud,
Kalian lah bagian dari hidupku.

Hari demi hari hari yang kulalui,
Hiruk pikuk tawa, tangis, bahagia, sedih, kecewa, sesal, sendiri, kebersamaan
datang silih berganti menjadi warna dalam perjalananku bersama kalian.

Membuka lembaran ini,
Ingin rasanya aku bisa kembali merengkuh masa itu,
Saat kalian ada bersama ku,
Saat engkau ada di sampingku,
Saat kita bisa berbagi seperti dulu,
melewati semua bersama,
saling mengisi,
mengingatkan,
mendengar satu sama lain.
juga saat engkau merengkuhku begitu lembut.

Dan saat seperti ini,
Jujur…..
Ingin ku ada kalian di sini,
menemaniku lewati semua
tapi aku sadar,
waktu tak lagi berpihak pada kebersamaan,
dan aku tak berhak atas kalian

Dalam redup langit siang ini,
makin kusadari, begitu besar sayangku pada kalian,
begitu beartinya keberadaan kalian untukku.

Dan buatmu :
Sosok yang begitu setia menemaniku,
tak banyak yang bisa kuungkap tentang mu,
selain sebait kata :
Aku sangat menyanyangimu,
Engkau adalah anugerah terindah yang pernah kuterima dalam ranah perjalanan ini.

Buat kalian bagian hidupku,
begitu banyak sayang, cinta juga doa ini buat kalian.

Ya Robb,
Kutitipkan semua warna dan bingkai hati ini pada Mu.

Wednesday, December 22, 2010

Kitaro - The Silk Road

Wednesday, December 15, 2010

senja,

Rona mu masih saja menjingga,
membingkai cakrawala, dalam balutan kilau cahaya.

Beribu cinta kau taburkan di sana,
menggema pada alam nusantara,
membawa damai pada langit cakrawala,
sapa setia mu menanti gulita, menghapus letih kelana sang mentari.

Senja, kau telah hadirkan senyum pada sejengkal rasaku,
dalam perjalanan pulang ku ini.

Tuesday, December 14, 2010

kilas bayang mu


Semua samar, tak terlihat jelas olehku
dari balik tirai ini, kuterawang kaki langit mu
menghantarkan ku pada ceritamu setahun yang lalu,
Desember kelabu , 
masih saja mencekat hati dan fikirmu

Hati mu masih membiru, 
menyisakan pedih pada nanar matamu

Dan aku hanya terdiam,
terpaku menatap mu ,
pada sudut ruang bisu…..
seperti maumu….

Monday, December 13, 2010

kekaguman ku pada mu,

Sesejuk dan sebening embun pagi,
Bak dinginnya telaga, kau basuh hati yang mulai letih.
Kau hapuskan dahaga, memberi kesejukan pada diri yang mulai kehausan.

Figurmu yang begitu sederhana, tapi penuh dengan karakter

Sosokmu yang fleksible,
selalu memberi dengan ketulusan,
tak pernah mengeluh,
tak berharap balasan juga pujian.

Figurmu yang penuh kelembutan ,
Yang hanya bisa kurasa tanpa mampu kusentuh

Kau yang selalu membuatku berdecak kagum,
juga tertunduk malu...

Akankah aku mampu merengkuhmu,
melekat erat dalam tiap sendi ku ???
Untuk sebuah hati aku bicara,
untuk sebuah kata aku bercerita,
untuk mu cinta,
aku tersenyum dan bahagia

Wednesday, December 8, 2010

Ku tahu,

Sayang,....
Aku tahu, bahwa engkau sangat menyayangiku
Aku tahu, cinta mu tiada tepi,luas bak samudera.
Ku tahu, banyak hal yang kau lakukan untuk membuatku tersenyum.
Aku tahu, kaupun ingin aku menjadi sosok yang tegar.

Tanpa kau sampaikan,
aku tahu,
bahwa kau tulus lakukan semua.
Bahkan dalam diam mu ,
ku tahu, seperti apa kau berusaha ada buatku.

Sayang,
Terima kasih buat semua nya

Cukup kurasa dan cukup kau tau,
seperti apa telaga hati itu.

Karena kuyakin, kau pun tau seperti apa aku menyanyangi mu.

Thursday, December 2, 2010

Hujan Semalam,



Saat senja mulai menyapa, langit begitu muram,
tiada senyum hangat juga keramahan.
Hanya arakan awan kelabu yang menghias kaki langit cakrawala.

Semalam,...
Kau curahkan air langit Mu .
membasuh peluh jiwa yang gersang.

Udara kian dingin, membeku.....
Malam Mu kian mencekam,
gemuruh halilintar yang Kau hentakkan di sudut sudut kaki langit cakrawala,
kian terasa menyayat,
mengetarkan tiap hati...
Suara itu, kian terasa dekat dengan ubun ubun, begitu dekat nya.

Tuhan,
apakah ini sebuah kemarahan ??
Tanya ku dalam hati.

Dan diantara ketakutan ku,
Kucoba untuk mendekap malam mu.

Hujan semalam,.....
Mengingatkan ku akan kuasa Mu.
Dalam hujan semalam, ada tangkup doa permohonan pada Mu.
Dan hujan semalam,
menyisakan genangan pada tiap jengkal sudut kota pahlawan.

Wednesday, November 10, 2010

diam



terdiam aku di sudut ruang kosong, mengeja kata yang masih jelas terpampang dalam ingatan.

Ada hati yang terkoyak, ketika bait per bait kalimat itu terlontar...
Masih kuingat dengan jelas,
seperti apa kalian dulu membela nya,...
Untuk ' dia ' aku memilih pergi,
dan untuk menjaga hati kalian, aku memilih diam

Hmm, mungkin itulah ego ku kala itu..
Dan maaf kataku, aku diam karena tak ingin ada hati yang terluka.

Thursday, October 28, 2010

Ibu,

Ibu, ingin rasanya sejenak merebahkan kepalaku di pangkuanmu
melepas rasaku, dalam dekap lembut kasihmu.

Ibu,
ingin rasanya bisa bercerita banyak hal padamu,
tetapi....
tak ingin kulihat gurat sedihmu.

Bahkan, kini di masa senjamu...
Aku tak mampu berbuat banyak hal untukmu.
Ibu,....
maafkan putrimu
terkadang aku begitu takut,
takut bila 'mereka yg kusayang' pergi

tak jarang aku berfikir,
adakah sesuatu yg tlah kuberi buat mereka, ataukah justru hanya luka dan kekecewaan yg kutoreh pada mereka..

Terkadang,
aku pun takut, bila di sisa waktu ini tak sempat ku menebus salahku jg sampaikan maaf mereka yg terluka oleh ku.

Terkadang, aku pun takut..
Takut bila wkt ku tiba, dan aku tak memiliki satu bekalpun...

Tuhan, berapapun wkt yang kan Kau beri, kumohon ridho Mu Ya Rabb

Tentang kemarin, hari ini dan esok

Kemarin adalah peradaban dalam suatu masa,
dimana setiap jiwa membuat cerita untuk masa depannya.
Kemarin adalah cermin dari sebuah perjalanan,
bekal untuk meniti hari esok.
Dan kemarin, adalah kenangan yang tak akan pernah kembali....

Dan hari ini adalah kenyataan, waktu dimana setiap diri mengejar mimpi nya.
Waktu yang penuh dengan rencana juga upaya.
Hari ini, adalah cerminan atas pelajaran kemarin.

Tapi terkadang,.....
tanpa kita sadar, kita membiarkan hari ini berlalu seperi angin....
Sedetik kemudian menjadi kenangan
Ya…. Kenangan tentang hari ini.

Dan esok, adalah misteri…..
sebuah harapan juga sebuah jawaban atas tanya dari tiap hati.
Esok, kita tak pernah tau….
Apakah masih bisa seperti kemarin,
hari ini….
atau kah kita tak akan pernah melewati.

Kemarin, hari ini dan esok…..
semua adalah proses,
sebuah perjalanan juga pembelajaran,
yang akan terus bergulir sampai pada masanya,
yang diri ini tak pernah tau.

Kemarin, hari ini atau esok,....
Semua adalah anugerah, yang hanya atas izin Nya kita mampu melihat dan melewatinya.

Monday, October 11, 2010

Kejujuran sebuah hati,

Tak ingin aku mempedulikan serpihan yang ada disekitarku,
yang sesekali menyibak rasaku.

Terkadang, aku coba untuk berlalu
hanya untuk menjaga " sebuah hati "

Tapi jujur, aku masih belum mampu melepasmu,
terlebih,
ketika kusadar, bahwa asa baru ku telah pudar,

Semakin kukibaskan bayangmu, semakin hati ini membeku.
Dan bila kini, kau bertanya tentang rasaku :
Entahlah, yang kutau :
" Aku sangat menyanyangimu " dan sekuntum doa itu selalu ada buatmu.

Salam sayang, cinta dan rinduku buatmu sosok bagian hidupku.

Tuesday, September 28, 2010

selepas kau pergi,..




Kini, tak ada lagi senandung rindu, tidak juga dengan tawaku.
Semua hilang, seiring kepergian mu...
Tak ada lagi kehangatan, smua begitu beku, dingin seperti mu.

Besarnya sayangku padamu, menyadarkanku :
teryata setengah jiwakupun telah terbang bersama mu

Thursday, September 23, 2010

Galau,


Sejenak kubiarkan anganku terbang,
bebas bersama angin malam,
hanya untuk menyapa dan melihat mu.
Seperti apa engkau sekarang ??

Entah,
Apa karena rasa sayangku,
kerinduanku
atau karena jawaban yang aku sendiri tak pernah tau,
Entahlah,

Semakin aku menepis, rasanya keyakinan itu semakin kuat.

Harapanku,
semoga ini salah,
semoga ini hanyalah khawatirku terhadap mu,
karena sayangku padamu.

Friday, September 17, 2010

selamat pagi duniaku,




berhembus dingin udara pagi,
mulai menyusup dalam sekat ruang hatiku.
Semerbak aroma tanah, menghempas selaksa rasaku.
Kepak burung menghias langit yg kian kelabu.
Kemanakah gerangan, senyum mentari penghangat hati ku?
Akankah pagi ini, kau ada bersamaku?

Wednesday, September 15, 2010

Kenangan ku,


Saat seperti ini, tak mampu kunafikkan keberadaanmu.

Kau yang selalu ada, berjalan menemaniku.
Tapi,...
Saat ini, aku berjalan menyusur pantai dalam senja tanpamu.
Hanya bayang mu yang menemani.

Hm,
Kau ingat,
Di sinilah pernah kuukir namamu,
dalam bulir bulir pasir di tepian kedalaman laut biru.

Dan di tepian cakrawala yg terbentang luas inilah,
kita pernah bersama, berbagi cerita.
Tapi biarlah ini menjadi ceritaku.

Setiap kali aku berdiri di sini,
Bayang mu selalu hadir menyapa
Jujur, mengingatmu adalah sesuatu yang indah.

Izinkan aku tetap menyanyangimu, dengan caraku,
Tak kan kunafikkan keberadaanmu, bagaimanapun kondisi itu, karena " dirimu adalah bagian dari hidupku ".

Biarlah semua ini kusimpan rapi, bersama sang waktu.
Cukup engkau tau, " Aku sangat menyanyangimu "

Memang,
tak banyak yang bisa kuberi,
tapi tulus dalam tangkup asa & doaku selalu ada buatmu.

Tuesday, September 7, 2010

Catatan ku,

Lima hari terakhir menjelang Ramadhan,
Begitu banyak Engkau membelajarkan ku,
bersama waktu yang kian menyempit ini.

Tak banyak yang bisa kuungkap,
Juga tak ada yang mampu mewakilkan rasaku,
semua begitu biru.

Tak sadar, buliran bening itu menemani rasaku.

Dan aku hanya " terdiam ",
mendekap erat rasaku, yang berbaur dalam langit biru Mu.
Semua begitu indah, lembut, teduh juga mengharu biru.

Dan biarlah, ini menjadi warna ku bersama mu,
juga waktu yang akan segera berlalu.
Kutitipkan warna ini padamu,
dan syukurku pada NYA, Sang pemberi " Anugerah ", atas semua yang ada begitupun adanya dirimu dalam hidupku.

Banyak sayang dan doa ini buatmu

Monday, August 30, 2010

" denting waktu "

Dalam dentingan waktu,
satu persatu semua terlahir, tumbuh, berkembang dan kembali ke asal.

Berjalan bersamaan waktu, semua cerita itu terukir,
bergulir bersamaan waktu, kita tinggalkan semua,
Dan dalam buliran waktu, satu pergerakannya mampu merubah semua,
menyisakan sebuah kenangan,
menghadirkan sebuah senyum,
meninggalkan sebuah harapan,
memberikan pembelajaran,
atau mungkin menyisakan sebuah sesal

Itulah waktu, setiap pergerakannya begitu berharga,
Hingga dalam hitungan detik pun, setiap yang ada akan diperhitungkan oleh Sang Empunya

Friday, August 20, 2010

Semangat, kau ada dimana

Tak kulihat ceria dari kemarin,
hanya keengganan dan geliat kegelisaan yang menemani benggongku.
Kemana pergimu semangat ??

Moment spt ini ni, yang paling kubenci, ngehuleng ngak jelas, Stagnan.
Kerjaan jadi ngak aturan, fikiran kacau, perasaan nano nano, badan makin ngak jelas,
aaarrggggh.

Semangat, semangat… ayooo kembali lah,
Please,…
temani aku, untuk bisa berjalan dengan senyum mu.
dampingi aku untuk bisa merenda waktu yang kan segera berlalu.

Semangat segeralah kembali.

Ayooo S E M A N G A T !!!!

Wednesday, August 18, 2010

aliran sungai Mu,


Saat ini aku masih berdiri di sini,
berjalan mengikuti aliran sungai Mu.
Menikmati setiap detik yang akan segera berlalu, dan tak akan pernah kembali.

Yaaa,
mungkin seperti itulah kehidupan, kehidupan ku juga kehidupan mu maupun yang lain
“ Semua mengalir seperti air, dan tak akan pernah kembali dalam kondisi yang sama. ”

Terdiam aku merasakan sejukmu,
kala kubasuh diri ini dalam dingin air mu.
Makin kuterpukau,
saat diri ini bermain dalam “ bening warna dan lembut mu .”
“ Figur yang sederhana, tapi begitu berkarakter, penuh dengan kesejukan, lembut, tenang, dan selalu mengalir dengan pastinya .”
Meski tak pernah mampu aku menyentuhnya penuh,
tapi slalu kurasakan keberadaan dan semua kebaikan mu.

Tak sadar, hari telah mulai senja,
Kilau mentari yang menggurat dalam bening mu, telah mulai beringsut
Dalam sapaan perak keemasaan di batas cakrawala,
aku pun tersenyum dalam damai Mu.

Terima kasih atas :
“ Waktu, kesempatan, pembelajaran dan pemahaman atas warna dalam aliran sungai Mu bersamanya .”
Inilah satu dari sekian anugera terindah dari Mu.

Tuesday, August 10, 2010

Di Penghujung bulan Sya’ban, menjelang senja.
Tiba tiba rasaku begitu kuat menyeruak…
Diantara panas udara yang kian menyekam dalam ruang ku,
menambah sesak nafasku.

Satu per satu wajah kalian melintas,

“ Aku merindukan kalian ”
Aku rindu dengan kebersamaan “ saat bersama kalian ”
Gelak tawa, canda juga isak tangis kala itu, mengaung jelas dalam ingatan ku

Hmm, terdiam ku di sudut ruang ini,
Mencoba, menepis selosong rasaku.
“ Rinduku buat kalian yg kusayang.”
Kutitipkan bersama angin Mu.

Seperti apa ya mereka semua saat ini ???

Wednesday, August 4, 2010

Perjalanan,


" Rentan waktu perjalannanku bersamanya ",

Diantara gontai langkah kakiku, dalam sepi juga kesendirianku,
Kau hadir menyapa, terkadang aku begitu rindu dengan sapaan itu, juga panggilan kesayangngan itu.

Sosokmu yang lembut, hangat juga teduh,
Dirimu yang selalu hadirkan senyum dalam hari hariku.
Begitu senang aku berlama di dekatmu,
ada damai dalam sorot matamu yang dalam.
Entah, seperti apa aku menempatkanmu, yang kutau begitu besar sayang ini buat diri mu.

Diantara lekang waktu ini,
pijakan lembutmu masih dapat kurasakan menapaki kuat relung terdalamku,
Jujur " terkadang aku takut kehilanganmu " walau kutau, ku tak berhak atas dirimu.

Diantara takut, dan sayangku
Kucoba tu' gapai asaku,
Warna baru yang coba kurengkuh,
karena kusadar, cepat atau lambat dirimu tetap akan berlalu dariku.

Dan saat ini,
di sudut ruang ini, juga dalam batas waktu yang menipis
kulihat asa baruku, telah menjadi pendaran warna yang tak mampu kurengkuh, gontai itu kembali menyeruak, tapi biarlah ini kupendam dalam rasaku

Siang ini, dalam tundukku, lirih berhembus bersama angin
Tuhan,
Terima kasih, Kau hadirkan dia dalam perjalanan ini.
Hanya atas izin MU, kau perkenankan dirinya menemaniku,
membelajarkan ku dengan banyak warna,
Maaf bila aku pernah menginginkannya, juga mengaguminya.

Tuhan, Kau tau seperti apa aku menyanyanginya, " jagalah dia Ya Rabb ",
dan biarlah ini menjadi warnaku bersamanya.

Buat mu, sosok cintaku :
" Kutitipkan sebagian warna ini padamu ", cukup ini menjadi cerita ku bersamamu.
Dan lirih kubisikkan bersama awan, " begitu besar sayang juga doa ini buatmu "

Monday, August 2, 2010

Luruh

Seiring laju kendaraan bus malam Jogja - Sby,
Mata ini tak kunjung terpejam, mengikuti laju hati yang terus bergerak tiada arah.
Sesekali kulayangkan pandangan pada langit malam MU, meski sedikit sesak tapi ada damai yang kurasa.

Hmmm,kenapa langkah ini terasa kian memberat ???
Kucoba semampuku,
tapi ketika kulihat ini hanyalah " sebuah harapan semu " tak ada pilihan,
selain kembali berpijak pada sebuah realita !!

Realita : " kenyataan tak seperti harapan "
Asa yang coba ku bingkai, harus luruh seketika.
Dan kembali ku tersadar, aku salah karena masuk dalam " ranah itu "
Buliran pasir dalam genggaman itu, harus kulepas kembali.

buatmu, sosok yg ada di seberang timur sana

Monday, July 19, 2010

Kuikuti Alur Nya,



Entah kemana kaki ini kan berhenti berpijak,
kucoba berjalan mengikuti alur Nya, dan kubawa mau ku seperti mau mu.

Benar apa yang kalian sampaikan :
Aku seperti kapal tanpa nahkota,
berlayar tanpa arah dan tujuan,
terombang ambing dalam hembusan angin dan riak gelombang laut,
dan tak pernah siap terhempas .

Ku coba mengikuti kepakan mu, terbang dengan bebasnya,
berkelana dengan arah dan tujuan yang pasti,

Tapi, aku tak sesempurna mu….
Dan kini, sayapku mulai patah, aku tak sekuat yang dulu.
Dalam tundukku , aku hanya bisa berkata lirih “ aku letih.”
Tapi aku, akan tetap berusaha berjalan, mengikuti Alur Mu.

Wednesday, June 9, 2010

Blue Deep 2,

Telah kucoba, untuk memejamkan mata dan
berhenti dari semua hiruk pikuk ini.

Ketika kulihat senja sore ini,
bayangmu begitu jelas menyapa,
kucoba untuk menepisnya.


Tapi sosokmu begitu jelas melintas,
sosok yang begitu kusyaang juga kukagumi,
dirimu yang teduh, dirimu yang lembut juga penuh kehangatan
Jujur,.......
semua ini mengingatkanku
bahwa dulu kau pernah ada di sampingku, begitu dekatnya.
Kau yang selalu menemaniku berjalan menyisir pantai,
membingkai warna juga senyum dalam hari – hariku,
berjalan menikmati setiap guratan warna yang ada di sana.

Hmmm,
semua begitu lekat dalam ingatanku,
pijakan lembutmupun masih dapat kurasakan,
begitu eratnya kau pernah menuntun juga mendekapku,
kala ku mulai tak tau arah langkah ini.

Dirimu, adalah satu anugerah yang pernah kuterima dalam ranah perjalanan ini.

Hmm,

begitu besarnya sayangku padamu, dan baru kutersadar
ketika kulihat hamparan lautan lepas ini,…
kutersentak ketika kusadari diriku berdiri seorang diri, dalam kedalaman birunya laut, dan setengah jiwaku telah pergi bersamamu.

Dan kini...
Semua telah berlalu, satu persatu pergi dengan caranya masing – masing.
Dan aku masih terpekur seorang diri,coba untuk berjalan tanpamu dan menepis takutku..

Buatmu,
sosok yang pernah menempati relung terdalamku,
yang pernah ada dalam ranah perjalanan ini.
Begitu besar sayangku padamu,
dan seiring kepergian yang lain akupun harus melepasmu,
sama seperti keinginanmu.

Walau jujur kuingin kau ada di sini menemaniku melewati semua,
juga menepis raguku sampai tiba waktu itu.
Tapi inilah realita, dan aku harus berjalan tanpamu juga yang lain.

Terima kasih buat semua warna yang pernah kau toreh dalam hari hariku.

Salam sayang buatmu.

Thursday, May 20, 2010

Apa yang kau fikir



Saat saat seperti ini, aku hanya mampu menatapmu dari jauh.

Entahlah, kenapa begitu sulit buatku untuk tak mempedulikanmu,
Mungkin benar " aku terlalu menyanyangimu "
Terlebih, ketika kulihat dirimu begitu gontai.

Hmmm,
Tak ada yang bisa kulakukan, selain hanya menatap mu.
Aku pun tak akan bertanya, cukup !! Sorot matamu telah sampaikan semua.

Terkadang aku berfikir :
Masih ingatkah kau, ketika dirimu menemaniku menyisir pantai di kala senja itu ??
Masih ingatkah, dirimu ketika kuminta kau berjanji beberapa hal di sana ?
Tapi kenapa, kini dirimu begitu gontai ?

Dimana sosok mu yang dulu ku kenal ?

Thursday, May 13, 2010

Blue Deep



Hmmmm,
Begitu dalam kutarik nafas,
coba untuk melepas dan menghempas semua.
Entah apa karena ketakutanku,
rinduku akan damaimu atau
karena besarnya sayangku padamu.
Warna mu begitu kuat menapaki relung dalam jiwaku,
hingga begitu sulit kumenghempasnya

Hmm,
Ingin rasanya kau tetap ada di sini,
menemaniku hingga kutemukan pelabuhan terakhirku.

Jujur,
kuakui, warna mu begitu indah,
menapaki begitu dalam hingga kalbuku
dan bagiku kau adalah satu dari sekian karunia
yang pernah kuterima dalam ranah perjalanan ini.

Berjalan bersamaan waktu,
aku pun mulai melihat keletihanmu.

Dan sempat sesaat aku terperangah,
ketika kudengar seluncur kalimat itu,
hingga membuatku berfikir dan terus berfikir
menyesalkan dirimu dengan semua yang telah kau beri ?
Sudah cukup kah semuanya ?
atau karena sayangmu, hingga kau sekhawatir itu padaku ??

Hmmmm,
Sesaat aku terdiam, menatap lepasnya cakrawala
mencoba cari jawaban..

Dan semakin aku melihat,
dirimu yang seperti ini, diam,
diantara marah, kecewa,sayang juga khawatirmu
menyadarkanku bahwa pijakan itu begitu dalam,
dan setengah dari jiwaku telah melayang,
pergi bersamamu.

Diantara batas ruang dan waktu yang kian sempit ini,
juga sesak yang menyeruak,
lirih kubisikkan bersama angin senja,
banyak sayang, juga doa ini buatmu dan maaf atas semua.

Mungkin,....
memang sudah saatnya,
Aku berjalan tanpamu,
dan kan kubawa pergi semua rasaku,
jg warna ini bersama angin senja.
semoga dengan begitu kan membuat mu lebih lega,
lebih damai seperti ketika kita berjalan menyisir pantai itu.

Thursday, May 6, 2010

Di Penghujung Senja,

Sore ini, senja yang kulihat tak seperti biasanya.
Tak ada warna emas keperakan, hanya kelam, menandakan hari sudah malam.

Kulihat gerumbulan 5 burung, mengepakkan sayapnya, tu' kembali pulang ke rumahnya
sesaat kuterpekur, mengamatinya, mereka begitu tenang, dengan pastinya terbang ke arah tujuan.

Tuhan.... aku ingin seperti mereka.
Mengepakkan sayapnya, terbang dengan bebasnya,
menapaki alam Mu yang begitu luas
dan kembali pulang bila tiba waktunya.

Terhentak ku oleh sebuah suara, suara yang begitu lekatnya dalam ingatanku.
Bersama kita menetap senja itu,
Tak banyak kata yang kau lontarkan, tapi semua telah kau sampaikan dari tatapan mu yang teduh, juga rengkuh dekapmu yang begitu lembut.

Hmmm,
Di perbatasan ujung senja itulah kita bertemu,
menyisir hari, dalam derai tawa, tangis juga asa

Dan di penghujung senja itu lah, kau lambaikan tanganmu
Sesaat setelah, kau kecup keningku
dan merengkuhku begitu erat dalam dekap kasih mu, dan membiarakan ku mendekap erat damaimu, sebelum akhirnya kau melepasku.

Wednesday, May 5, 2010

Menyisir Pantai,

Hmm,
Di sanalah semua cerita itu kuukir,
dalam bulir - bulir pasir yg gemerisik serta buih ombak yang dingin.

Begitu senangnya aku disana,
berjalan menyisir pantai bersama senjamu.

Begitu banyak warna yang kulihat,
gulungan ombak yang datang, buih ombak yang selalu kembali ke tepian,
laut yang berbatas cakrawala, camar yang beterbangan begitu bebasnya, layang – layang yang menari di awan, juga warna langit biru mu.

Berjalan kita menyisir pantai, dan menikmati semua itu.....
Sesekali, kita bercanda, bermain dengan ombak dan warna - warna itu
Terkadang,
Kau pun menimpukku ketika kau mulai kesal dengan semua ulahku.

Hmm, dan terkadang kita pun terdiam hanya saling menatap,
ketika masing - masing begitu asyik dengan fikirannya,
begitupun ketika senja mulai kelam,
namun aku tak juga mau beranjak untuk pulang.

Hmmm,
Disanalah kau ajarkan semua itu,
warna - warna yang begitu sarat dengan makna.

Jujur, aku begitu menikmati semua nya,
bagiku itu adalah satu karunia dengan segala nuansanya.

Dan dalam senja emas keperakan itu,
lirih kubisikkan dalam senyumku,
Aku sangat menyanyangimu.

Dan bila nanti kutemukan pelabuhanku di tepi pantai itu,
pelabuhan terakhirku, setelah persingahanmu
aku pun ingin kau bisa melihatnya,
berada di tepian pantai itu, tersenyum bersamaku
dalam keindahan senja di batas cakrawala,
berasama rengkuh damainya.

Tuesday, May 4, 2010

Menapaki Senja, 1

Senja itu, kuberjalan menyisir pantaimu seorang diri.

Hmm, sesekali kulayangkan mata ini pada debur mu, yg terkadang memercik buih menyapa wajahku.

dan kemudian, keluyangkan pada langit perak Mu,...

Sungguh, indah warna mu. rtikel masing-masing.

Coba kurengkuh damai senjamu, di batas cakrawala..

to be continue,..

Catatan kecilnya

Inilah catatan kecil tentangnya.

Bocah kecil, yg terlahir sebagai anak pinggiran pantai.

Sosok bocah yg cuek, tomboy juga berani.
Menginjak usianya yg ke enam,
masa kecilnya berlalu terenggut oleh sakitnya.

Hari2nya yg dulu begitu bebas,
mencecap angin pantai sirna bersamaan perjalanan waktu,
dan baru ia sadari ternyata ia begitu rapuh.

Ia coba menebar senyum dalam tiap langkahnya,
coba membingkai warna baru.

Di senja berbatas cakrawala itu lah, ia mulai menyisir hari harinya.
Mencoba, merengkuh masa kecilnya yang telah lalu.