.

Berjalan kumenyusuri pantaimu, menjelang senja.

Di sanalah ku ukir hari - hari, bersama senjamu.

Coba tu' temukan pelabuhan, mencari sebuah kedamaian dalam senja di batas cakrawala.


Lirih kubisikkan diantara guratan warna perak berbatas cakrawala,

Aku ingin merengkuh warna MU, berbalut kasih, keindahan juga damai MU


Monday, August 30, 2010

" denting waktu "

Dalam dentingan waktu,
satu persatu semua terlahir, tumbuh, berkembang dan kembali ke asal.

Berjalan bersamaan waktu, semua cerita itu terukir,
bergulir bersamaan waktu, kita tinggalkan semua,
Dan dalam buliran waktu, satu pergerakannya mampu merubah semua,
menyisakan sebuah kenangan,
menghadirkan sebuah senyum,
meninggalkan sebuah harapan,
memberikan pembelajaran,
atau mungkin menyisakan sebuah sesal

Itulah waktu, setiap pergerakannya begitu berharga,
Hingga dalam hitungan detik pun, setiap yang ada akan diperhitungkan oleh Sang Empunya

Friday, August 20, 2010

Semangat, kau ada dimana

Tak kulihat ceria dari kemarin,
hanya keengganan dan geliat kegelisaan yang menemani benggongku.
Kemana pergimu semangat ??

Moment spt ini ni, yang paling kubenci, ngehuleng ngak jelas, Stagnan.
Kerjaan jadi ngak aturan, fikiran kacau, perasaan nano nano, badan makin ngak jelas,
aaarrggggh.

Semangat, semangat… ayooo kembali lah,
Please,…
temani aku, untuk bisa berjalan dengan senyum mu.
dampingi aku untuk bisa merenda waktu yang kan segera berlalu.

Semangat segeralah kembali.

Ayooo S E M A N G A T !!!!

Wednesday, August 18, 2010

aliran sungai Mu,


Saat ini aku masih berdiri di sini,
berjalan mengikuti aliran sungai Mu.
Menikmati setiap detik yang akan segera berlalu, dan tak akan pernah kembali.

Yaaa,
mungkin seperti itulah kehidupan, kehidupan ku juga kehidupan mu maupun yang lain
“ Semua mengalir seperti air, dan tak akan pernah kembali dalam kondisi yang sama. ”

Terdiam aku merasakan sejukmu,
kala kubasuh diri ini dalam dingin air mu.
Makin kuterpukau,
saat diri ini bermain dalam “ bening warna dan lembut mu .”
“ Figur yang sederhana, tapi begitu berkarakter, penuh dengan kesejukan, lembut, tenang, dan selalu mengalir dengan pastinya .”
Meski tak pernah mampu aku menyentuhnya penuh,
tapi slalu kurasakan keberadaan dan semua kebaikan mu.

Tak sadar, hari telah mulai senja,
Kilau mentari yang menggurat dalam bening mu, telah mulai beringsut
Dalam sapaan perak keemasaan di batas cakrawala,
aku pun tersenyum dalam damai Mu.

Terima kasih atas :
“ Waktu, kesempatan, pembelajaran dan pemahaman atas warna dalam aliran sungai Mu bersamanya .”
Inilah satu dari sekian anugera terindah dari Mu.

Tuesday, August 10, 2010

Di Penghujung bulan Sya’ban, menjelang senja.
Tiba tiba rasaku begitu kuat menyeruak…
Diantara panas udara yang kian menyekam dalam ruang ku,
menambah sesak nafasku.

Satu per satu wajah kalian melintas,

“ Aku merindukan kalian ”
Aku rindu dengan kebersamaan “ saat bersama kalian ”
Gelak tawa, canda juga isak tangis kala itu, mengaung jelas dalam ingatan ku

Hmm, terdiam ku di sudut ruang ini,
Mencoba, menepis selosong rasaku.
“ Rinduku buat kalian yg kusayang.”
Kutitipkan bersama angin Mu.

Seperti apa ya mereka semua saat ini ???

Wednesday, August 4, 2010

Perjalanan,


" Rentan waktu perjalannanku bersamanya ",

Diantara gontai langkah kakiku, dalam sepi juga kesendirianku,
Kau hadir menyapa, terkadang aku begitu rindu dengan sapaan itu, juga panggilan kesayangngan itu.

Sosokmu yang lembut, hangat juga teduh,
Dirimu yang selalu hadirkan senyum dalam hari hariku.
Begitu senang aku berlama di dekatmu,
ada damai dalam sorot matamu yang dalam.
Entah, seperti apa aku menempatkanmu, yang kutau begitu besar sayang ini buat diri mu.

Diantara lekang waktu ini,
pijakan lembutmu masih dapat kurasakan menapaki kuat relung terdalamku,
Jujur " terkadang aku takut kehilanganmu " walau kutau, ku tak berhak atas dirimu.

Diantara takut, dan sayangku
Kucoba tu' gapai asaku,
Warna baru yang coba kurengkuh,
karena kusadar, cepat atau lambat dirimu tetap akan berlalu dariku.

Dan saat ini,
di sudut ruang ini, juga dalam batas waktu yang menipis
kulihat asa baruku, telah menjadi pendaran warna yang tak mampu kurengkuh, gontai itu kembali menyeruak, tapi biarlah ini kupendam dalam rasaku

Siang ini, dalam tundukku, lirih berhembus bersama angin
Tuhan,
Terima kasih, Kau hadirkan dia dalam perjalanan ini.
Hanya atas izin MU, kau perkenankan dirinya menemaniku,
membelajarkan ku dengan banyak warna,
Maaf bila aku pernah menginginkannya, juga mengaguminya.

Tuhan, Kau tau seperti apa aku menyanyanginya, " jagalah dia Ya Rabb ",
dan biarlah ini menjadi warnaku bersamanya.

Buat mu, sosok cintaku :
" Kutitipkan sebagian warna ini padamu ", cukup ini menjadi cerita ku bersamamu.
Dan lirih kubisikkan bersama awan, " begitu besar sayang juga doa ini buatmu "

Monday, August 2, 2010

Luruh

Seiring laju kendaraan bus malam Jogja - Sby,
Mata ini tak kunjung terpejam, mengikuti laju hati yang terus bergerak tiada arah.
Sesekali kulayangkan pandangan pada langit malam MU, meski sedikit sesak tapi ada damai yang kurasa.

Hmmm,kenapa langkah ini terasa kian memberat ???
Kucoba semampuku,
tapi ketika kulihat ini hanyalah " sebuah harapan semu " tak ada pilihan,
selain kembali berpijak pada sebuah realita !!

Realita : " kenyataan tak seperti harapan "
Asa yang coba ku bingkai, harus luruh seketika.
Dan kembali ku tersadar, aku salah karena masuk dalam " ranah itu "
Buliran pasir dalam genggaman itu, harus kulepas kembali.

buatmu, sosok yg ada di seberang timur sana